Pendiri Microsoft, Bill Gates sedang menghitung hari untuk meninggalkan Microsoft. Baru-baru ini, dia telah memimpin pertemuan tahunan pemegang saham di kota Seattle yang kemungkinan jadi 'pesta' terakhir dalam jabatannya sebagai chairman penuh Microsoft.
Tahun depan, Bill Gates memang berencana fokus pada kegiatan amalnya dan hanya bekerja paruh waktu sebagai chairman Microsoft. Tak urung, Microsoft akan segera menghadapi berbagai masalah dan tantangan tanpa campur tangan penuh Gates. Di antara masalah itu adalah ancaman dari para pesaing ataupun pembajakan.
Microsoft juga punya berbagai rencana besar di masa datang, kemungkinan besar tanpa kendali Gates lagi. Pengembangan penjualan di pasar negara berkembang seperti di China, Brasil ataupun India misalnya diproyeksi terus meningkat. Namun tak urung, pembajakan masih jadi masalah besar.
Menekan pembajakan di Cina, yang jadi salah satu sumber pembajakan terparah, disebutkan sebagai salah satu kunci pertumbuhan pendapatan Microsoft. "Kami masih punya tantangan besar di Cina namun kami kini lebih optimis untuk menyelesaikannya," ungkap Brad Smith, penasehat umum Microsoft.
Berbagai diskusi dengan pejabat pemerintah Cina juga membuat CEO Microsoft, Steve Ballmer puas dengan kinerja negeri itu memerangi pembajakan. "Saya percaya mereka serius dengan hal ini," tandas Ballmer.
Selain masalah tersebut, Microsoft pun mewaspadai pesaingnya seperti Google, khususnya dalam rencana raksasa mesin cari ini memproduksi sistem operasi ponsel bertajuk Android tahun depan.
Microsoft dengan sistem operasi Windows Mobile memang cukup mumpuni dengan target 20 juta ponsel bersistem operasi ini terjual tahun 2007. Namun kedatangan Android tahun depan bisa membuat peta persaingan berubah. Saat itu, Gates kemungkinan sudah asyik dengan kegiatan amalnya sehingga Microsoft harus siap bertindak tanpa campur tangan penuh sang miliuner. ( fyk / wsh )
(sumber : detikinet.com)